AL-KHAWARIZMI merupakan salah satu yayasan di Kabuaten Paser yang konsern terhadap kemajuan dan kualitas pendidikan Islam. Didirikan pada tahun 2005, Yayasan Al-Khawarizmi melanjutkan pengelolaan Sekolah Dasar Islam Terpadu (disingkat SDIT) yang sebelumnya diselenggarakan oleh Yayasan Al-Azhar dengan nama SDIT Al-Azhar mulai tahun 2004.
Mengawali kiprah dengan sebuah gedung dua ruang kegiatan belajar (RKB) di atas lahan seluas sekitar 1.000 m2 (18x60 m2) di Jalan Kusuma Bangsa No. 2 Desa Tepian Batang, kecamatan Tanah Grogot. Ini membuat sebagian masyarakat sempat ragu tentang kelanjutan pendidikan di SDIT Al-Khawarizmi. Namun, dengan keyakinan yang kuat akan pertolongan Allah SWT., lahan di belakangnya yang kebetulan milik salah seorang wali murid dan masih kosong akhirnya bisa dibeli. Pembangunan pun segera dilanjutkan, hingga akhirnya dengan segala upaya berdirilah gedung tiga lantai yang cukup megah di depan Pendopo Bupati Paser. Alhamdulillah.
Di sisi lain, dengan mengusung konsep pendidikan Islam terpadu yang menyatukan antara pendidikan agama dengan aspek-aspek pendidikan lainnya, nama SDIT Al-Khawarizmi pada mulanya terdengar asing di telinga masyarakat Paser. Namun, pada tahun 2006 salah seorang siswa SDIT Al-Khawarizmi yang bernama Ubaid Al-Baliyah tampil di pentas nasional sebagai Runner-Up Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) yang diselenggarakan oleh stasiun televisi “Lativi” yang sekarang menjadi “tv-One” dan menerima tropi dari Wakil Presiden RI, H.M.Yusuf Kalla. Sejak saat itu SDIT Al-Khawarizmi menjadi buah bibir masyarakat, bukan hanya di Paser, tetapi juga di Kalimantan Timur, bahkan di seluruh Indonesia.
SDIT Al-Khawarizmi pun tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang keberadaannya sangat diperhitungkan. Berbagai even lomba dan kejuaraan di tingkat kabupaten Paser, baik akademik maupun non-akademik, menjadi langganan diborong oleh siswa-siswi SDIT Al-Khawarizmi. Pada tingkat nasional, selain menjadi juara Pildacil atas nama Ubaid Al-Baliyah, siswa SDIT Al-Khawarizmi lain yang bernama Eka Sakti Asmoro dan adiknya yang bernama Muhammad Yasin Asmoro, juga sukses menyabet juara pertama kategori kata kejuaraan karate SBY Cup 2009, dan Muhammad Yasin Asmoro dinobatkan sebagai atlet termuda saat itu.
Pada tahun 2010 kembali Ubaid Al-Baliyah mewakili Kalimantan Timur mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika tingkat nasional di Jakarta, dan tahun berikutnya siswa SDIT Al-Khawarizmi lain yang bernama Setiawan Putra Sujana juga mewakili Kalimantan Timur untuk ajang yang sama. Selain itu, SDIT Al-Khawarizmi juga ditunjuk oleh PT. Kuark International untuk menjadi pusat penyelenggaraan Olimpide Sains Kuark (OSK Center) di kabupaten Paser. Dan pada tahun 2012 SDIT Al-Khawarizmi meloloskan siswanya yang bernama Ahmad Dian Yudistira Abdullah hingga ke level nasional, dan pada tahun 2014 meloloskan siswa lainnya atas nama Muhammad Yusuf Haikal Mujahid hingga meraih Honorable Mention, dengan penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat itu, H.M. Anies Baswedan, Ph.D.
....